Berwisata Dengan Cara Belajar Mengenal Ukir Jepara


Kota Jepara yang berada di wilayah ujung utara pulau jawa tepatnya diapit 3 kota yaitu kota Demak, kota Kudus dan kota Pati. Jarak tempuhnya sekitar 73,9 km dari Semarang atau kira-kira 2,5 - 3 jam perjalanan dari Semarang. 

Bumi Kartini itulah sebutan kotanya karena kota Jepara adalah kota Kelahiran pahlawan nasional dari dunia pendidikan wanita. Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong Jepara pada tanggal 21 April 1879, adalah pahlawan nasional dari dunia pendidikan wanita untuk kesetaraan pendidikan wanita sama dengan pria agar dapat menikmati pendidikan.

Baiklah sobat, tanpa basa basi adenalfi mau menjabarkan ciri khas dan wisata dari kota jepara.

Kota Ukir


Disebut kota ukir sebab dari dulu jepara memang tempatnya pengrajin kayu ukiran. Bukan hanya warga sekitar saja yang mengenal kekhasan ukiran tapi sudah sampai seluruh Indonesia bahkan sudah sampai manca negara.

Ukiran Jepara mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat membedakan ukiran tersebut asli dari Jepara atau bukan. Salah satu cirinya adalah corak dan motif dari ukiran. Ukiran asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut mengecil atau meruncing. Dan juga terdapat 3 atau 4 buah biji yang keluar dari pangkal daun. Selain itu, tangkai relungnya juga memutar dengan gaya memanjang dan menjalar  membentuk cabang-cabang kecil yang berguna untuk mengisi ruang dan memperindah.

Ciri-ciri khas yang disebut di atas sudah cukup untuk mewakili sebagai identitas ukiran Jepara. Furniture jepara mempunyai barang kerajinan  motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para pengrajin ukiran diterapkan di berbagai perabotan rumah tangga seperti, kursi, meja, almari, tempat tidur atau dipan, bufet, pigura/bingkai kaca, dll. 

Pantai Kartini


Pantai Kartini adalah objek wisata pantai di desa Bulu, kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju objek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Selain itu Pantai Kartini, tidak bisa lepas dari suatu acara tradisional yang disebut “Lomban”. Acara ini merupakan acara budaya masyarakat Jepara yang berlangsung selama 1 hari tepatnya pada tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Pantai Bandengan


Pantai Bandengan atau Pantai tirta samudra adalah sebuah pantai cantik berpasir putih yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Jepara. Cuma sekitar 7 km saja. Sehingga, pantai ini menjadi tempat wisata favorite warga Jepara dan sekitarnya karna mereka tidak perlu berkendara terlalu jauh jika ingin menikmati indahnya suasana pantai.

Karena lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota inilah sehingga pantai Bandengan tidak pernah sepi pengunjung. Pantai ini selalu ramai apalagi saat liburan. Pantai Bandengan memiliki bibir pantai yang sangat landai dengan ombak yang cenderung tenang. Anak-anak pun bisa bermain air di pantai ini dengan pengawasan dari orang tua.

Pulau Karimunjawa


Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare. Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Karimunjawa terdapat alam yang masih hijau, alami dan asri. Keasrianya itu menjadikan wisatawan betah di Karimunjawa karena suasana yang ramah masyarakatnya, udara masih bersih, bagaikan surganya Pulau Jawa karena masih masuk dalam administrasi Pulau Jawa.

Transportasi paling umum digunakan untuk ke Karimunjawa adalah kapal dari Semarang dan Jepara. Dari Pelabuhan Tanjung Emas , Semarang, kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke Karimunjawa dan kembali dari Karimunjawa setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 
jam. 
Disebut kota ukir sebab dari dulu jepara memang tempatnya pengrajin kayu ukiran. Bukan hanya warga sekitar saja yang mengenal kekhasan ukiran tapi sudah sampai seluruh Indonesia bahkan sudah sampai manca negara.

Ukiran Jepara mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat membedakan ukiran tersebut asli dari Jepara atau bukan. Salah satu cirinya adalah corak dan motif dari ukiran. Ukiran asli Jepara juga terlihat dari motif Jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut mengecil atau meruncing. Dan juga terdapat 3 atau 4 buah biji yang keluar dari pangkal daun. Selain itu, tangkai relungnya juga memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang berguna untuk mengisi ruang dan memperindah.

Ciri-ciri khas yang disebut di atas sudah cukup untuk mewakili sebagai identitas ukiran Jepara. Furniture jepara mempunyai barang kerajinan  motif ukiran tersebut ada juga yang oleh para pengrajin ukiran diterapkan di berbagai perabotan rumah tangga seperti, kursi, meja, almari, tempat tidur atau dipan, bufet, pigura/bingkai kaca, dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caea Merawat Meja Makan Kayu Jati Supaya Nyaman

Desain Kamar Tidur Anak; Manfaat Berbagi Ruang Untuk Anak-Anak